18 Jul 2010

NEIGHBORHOOD PLANNING

Neighborhood planning ( np ) adalah suatu metodologi penyusunan rencana lingkungan atau suatu kawasan yang merupakan bagian wilayah kota, yang berbasis pada community base development. Neighborhood planning dikenal juga dengan istilah community planning. Metode ini sudah dipakai di negeri Paman Sam sejak lama dan mempunyai tingkat keberhasilan yang sangat tinggi.

Quantcast

Beberapa alas an mengapa neighborhood planning diperlukan adalah sbb :

 

- semakin besar peranserta masyarakat semakin baik dalam mencerminkan kebutuhan dan kepedulian masyarakat

- semakin besar peranserta masyarakat semakin tinggi rasa memiliki rencana dan ada keinginan kuat untuk melaksanakannya

- semakin besar peranserta masyarakat semakin kecil untuk diabaikan oleh pejabat public

Perbedaan neighborhood planning dengan perencanaan tradisional adalah :

- lebih menampilkan karakteristik lokal

- melibatkan lebih banyak orang dalam kegiatan perencanaan
- menghasilkan perbaikan fisik yang nyata
- memperkuat interaksi antar masyarakat yang terlibat
- membantu para pemimpin lebih peka terhadap masalah perkotaan
- mengarah pada distribusi sumber-sumber publik yang adil

Prinsip yang digunakan dalam neighborhood planning adalah 4 D , yaitu :

- Deprofesionalisasi, mengurangi sebanyak mungkin peran professional. Mengapa? Karena semakin banyak orang pintar terlibat semakin sulit membuat keputusan.

- Desentralisasi, artinya tidak hanya fokus kepada masalah yang terjadi di pusat kota atau tempat-tempat tertentu

- Demistifikasi, membuang jauh-jauh anggapan bahwa menyusun rencana tata ruang adalah pekerjaan sulit.

- Demokratisasi, melibatkan masyarakat dalam mengambil keputusan

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pelenggaraan neighborhood planning meliputi :

- pengumuman kepada masyarakat

- menentukan metode pengumpulan data

- menentukan metode peran serta

Pengumuman kepada masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara , antara lain :

- kontak personal, yaitu dengan cara memberitahukan kepada 3 orang misalnya dan minta kepada 3 orang tersebut memberitahukan kembali masing-pmasing kepada 3 orang dan demikian seterusnya.

- melalaui berbagai macam media, sms, internet, media cetak maupun elektronik.
- posko lapangan / drop in center
- memanfaatkan organisasi yang ada
- papan pengumuman di tempat-tempat yang strategis
Metode pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :

- penyebaran angket

- wawancara perorangan
- konsultasi informal
- observasi langsung
- activity log atau membuat daftar kegiatan masyarakat setiap hari.
- behavioral mapping, pemetaan perilaku masyarakat pada umumnya
- panel diskusi
- walking tour, mengajak masyarakat keliling kampung sambil berbincang tentang permasalahan yang dihadapi.
- survey pengumpulan data primer dan sekunder.

Metode peranserta juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :

- Large community meeting ( Rapat Umum dengan seluruh lapisan masyarakat )

Metode ini dianggap tidak dapat mencapai sasaran yang diinginkan karena tidak
semua memiliki kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya.

- Small living room meetings ( Pertemuan terbatas di ruang keluarga )

Metode ini memang dapat menjaring seluruh aspirasi masyarakat tetapi
diperlukan waktu dan tenaga yang cukup banyak

- Open house ( Buka pintu )

Metode ini dilakukan dengan cara menyediakan sebuah tempat yang dibuka setiap
hari di mana masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya. Tetapi metode ini juga
memerlukan waktu yang cukup lama.

- Workshops ( Lokakarya )

Inilah metode yang dianggap paling baik karena dapat diselenggarakan pada suatu

waktu tertentu. Masyarakat yang hadir dapat dikelompokkan ke dalam beberapa

panel diskusi sesuai dengan minatnya. Dalam waktu yang relatip singkat dapat

dijaring seluruh aspirasi masyarakat.

Langkah-langkah yang harus ditempuh :

- mengumpulkan informasi

- merumuskan isu-isu utama
- menetapkan tujuan
- menyusun alternatip dan memilih
- mengembangkan rencana
- membuat cara melaksanakannya
- melakukan monitoring, evaluasi dan up dating rencana
-

Langkah 1 : pengumpulan informasi

- analisa swot

- inventarisasi data yang diinginkan dan sumber-sumbernya, antara lain

1. informasi lingkungan alam,

2. existing land use,

3. sirkulasi,

4. utilitas,

5. perumahan,

6. fasos/fasum,

7. urban design features,

8. kondisi fisik,

9. sejarah,

10.demografi,

11. kondisi sosial dan ekonomi

Langkah 2 : perumusan isu-isu utama

- analisis dan assesment semua informasi

- kategorisasikan daerah perencanaan
- display seluruh informasi ( narasi, tabel, map, visual )
- identifikasi isu-isu

Langkah 3 : perumusan tujuan

- gunakan metoda PARK ( preserve, add, remove dan keep out )

- susun dalam bahasa yang mudah dan jelas
- tentukan metoda psm dalam penyusunan goals

Langkah 4 dan 5 : pengembangan rencana

- menyusun rekomendasi

Meliputi 2 jenis , yaitu policy statement dan peta

Policy statement meliputi : goals, policy, strategy dan specific action

Peta-peta meliputi ;

Rencana zoning, rencana tata guna tanah, rencana perumahan, sistim sirkulasi,

rencana pengembangan sarana dan prasarana, panduan rancang kota

- penyusunan alternatip

Langkah 6 : pelaksanaan rencana

- memahami tentang proses penyusunan anggaran pembiayan pem. kota dan pengawasannya

- memahami peraturan pengendalian tentang tata guna tanah, meliputi :

1. zoning regulation,

2. site plan review,

3. design review dan

4. historic preservation

Langkah 7 : monitoring, evaluasi dan revisi rencana

- melakukan monitoring atas perubahan yang terjadi

- melakukan evaluasi rencana
      - bila diperlukan rencana dapat direvisi 
disusun oleh : Ismail Zubir

Tidak ada komentar:
Write comments