Tampilkan postingan dengan label Tentang Kota. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tentang Kota. Tampilkan semua postingan

30 Jul 2010

Bandung: The Emerging Creative City?

Tidak dengan promosi berlebihan, sekelompok masyarakat Kota Bandung menggelar kegiatan Helar Festival. Kegiatan ini berlangsung mulai dari pertengahan bulan lalu sampai akhir Agustus. Kegiatan ini melibatkan puluhan komunitas dan pelaku industri kreatif. Ada beberapa kegiatan yang diselenggarakan, antara lain: lokakarya film indie, festival hijau, lokakarya temu kerajinan bamboo, artepolis (arsitektur perkotaan), helar kriya, festival jazz, dan desain gaya angkot. 

City Panopticon

Salah satu tema yang dibawa oleh Michel Foucault dalam rangkaian gagasan adalah mengenai geografi yang demikian terkait dengan keruangan. Foucault sering menggunakan istilah-istilah, seperti: ruang, wilayah, simetrisme, dll. Tulisan ini bukan bermaksud untuk membeberkan gagasan Foucault, melainkan kaitannya mengenai ruang kota yang secara menarik digagasnya, yaitu mengenai panopticism (panoptisisme).

“Molecular Urbanism”

“…is a fusion of countless unique durations and intervals; it joins an abundance of micro-locaties and ever-changing settings. It is based on extensive multiplicity of local rationalities, individual reasons and decisions, one could say it is shaped by the information moving through. It becomes smooth and lithe, an evolutionary system, but just with the melting interconnections of these particularities.” (Brillembourg, et. al., 2005)

Kota dalam Konteks Nasionalisme Ke-Indonesia-an

Setiap bulan Oktober tepatnya pada tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia merayakan Hari Sumpah Pemuda. Pada tahun ini, peringatan Sumpah Pemuda merupakan yang ke-80. Sumpah Pemuda sebenarnya merupakan proses panjang untuk menggugah kesadaran kebangsaan yang kulminasinya adalah pernyataan para pemuda dari berbagai suku bangsa di Nusantara. Awal dari kemunculannya Sumpah Pemuda adalah individu-individu yang memiliki visi tentang identitas yang satu yang kemudian tumbuh berbiak menjadi pemahaman mengenai komunitas yang terbayang (imagined communities). Komunitas terbayang ini yang memunculkan kelahiran Indonesia sebagai sebuah negara – bangsa.